Kamis, 14 Mei 2015

Daftar Pustaka


Budiarto.  2010. Path Analysis Mastitis pada Sapi Perah Koperasi di Kabupaten Pasuruan - Jawa Timur. Veterinaria Medika. 3 (1) : 45-48.
Carrillo-Casas, E.M dan Rosa, E.M.2012.Bovine Mastitis Pathogens : Prevalence and Effects on Somatic Cell Count. Milk Production – An Up-to-Date Overview of Animal Nutrition, Management and Health, Chapter 17, pp 359-374
Enawati, dkk. 2000. Sanitasi Kandang Sapi Perah. Departemen Pertanian Liptan. BPTP Ungaran, Jawa Tengah.
Hamadani,Henna, A. A. Khan, M. T. Banday, Ifat Ashraf, Nida Handoo, Asma Bashir and Ambreen Hamadani.2013.Bovine Mastitis - A Disease of Serious Concern for Dairy Farmers. International Journal of Livestock Research.vol. 3, no.1, pp. 42-55
Hartono, Budi. 2006. Ekonomi Rumah tangga Petrnak Sapi Perah : Studi Kasus di Desa Pandesari Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Animal Production. 8(3) : 226 – 232.
Newbould, F.H.S and Barnum, D.A. 1956. Studies In Sanitation In Micrococcal Mastitis. Microcaccal Mastitis. 20 (4) : 130-138.
Prihanto. 2009. Manajemen Pemeliharaan Induk Laktasi di Peternakan Sapi Perah cv. Mawar Mekar Farm Kabupaten Karanganyar. Universitas Sebelas Maret-press. hal, 16-47.
Safangat,A., Sarwiyono dan Puguh,S. 2010. Pengaruh penggunaan jus daun kelor (moringa oleifera) Untuk teat dipping terhadap kejadian mastitis Sub klinis sapi Perah FH laktasi. Jurnal Peternakan dan Veteriner. 1 (05) : 1-8.
Sujono, Lili, Z., Ahmad, Y. dan Suyatno. 2012. Pendampingan dan Pemanfaatan Herbal Untuk Meningkatan Produksi dan Kualitas Susu Sapi Perah. Dedikasi. 9(1) : 36-46.
Tridjoko, W. Murti, D.E.A dan Ardiawan. 2010. Manfaat Besar dari Sanitasi/Kebersihan. Bulletin Teknis. Edisi IV : 1-2.
Zakariah, M, A. 2012. Manajemen Pemeliharaan Ternak di PT. Adi Farm dan PT.
Lembah Hijau Multifarm. Universitas Gadjah Mada.

Senin, 11 Mei 2015

Bagaimana Mencegah Mastitis ??


Pada penyuluhan yang dilakukan teknologi yang disampaikan yaitu teknologi dalam manajemen sanitasi. Proses sanitasi meliputi kebersihan kandang dan peralatan pemerahan. Inovasi lain dalam pencegahan dengan bahan herbal yang berada dilingkungan sekitar yang bisa dimanfaatkan oleh peternak seperti kelor, kersen. Ataupun dengan alat pendeteksi mastitis yang bisa didapatkan dari keswan terdekat yang mengandung senyawa tannin, flavonoid dan saponin. Tanin merupakan senyawa yang memiliki zat antibakteri Flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (bakteri mastitis), jumlah sel somatik dalam susu harus diperiksa dengan metode AMP (Aulenderfor Mastitis Probe) dan atau uji CMT (California Mastitis Test).

Apa Gejala Mastitis ??

A.                Mastitis Klinis
1) Mastitis klinis bentuk akut : terlihat tanda-tanda klinis (dapat dilihat atau diraba oleh panca indera)
a. Kondisi umum : sapi tidak mau makan
b. Tanda-tanda peradangan pada ambing : ambing membengkak, panas, kemerahan, nyeri bila diraba dan perubahan fungsi
c. Perubahan pada susu :
• Susu memancar tidak normal, bening atau encer
• Kental, menggumpal atau berbentuk seperti mie
• Warna berubah menjadi semu kuning, kecoklatan, kehijauan, kemerahan atau ada bercak-bercak merah
2) Mastitis klinis yang kronis
a. Ternak terlihat seperti sehat
b. Ambing teraba keras, peot, mengeriput
c. Puting peot
B. Mastitis Sub Klinis
            merupakan peradangan pada ambing tanpa ditemukan gejala klinis pada ambing dan air     susu :
      a. Ternak terlihat seperti sehat : nafsu makan biasa dan suhu tubuh normal
      b. Ambing normal
      c. Susu tidak menggumpal dan warna tidak berubah
     
      Tetapi melalui pemeriksaan akan didapatkan :
a) Jumlah sel radang meningkat

b) Ditemukan kuman-kuman penyebab penyakit 



Apa itu Mastitis ??

Mastitis adalah penyakit radang pada ambing bagian dalam yang disebabkan oleh mikroorganisme pada ternak sapi perah. Mastitis dapat menurunkan produksi susu baik kuantitas dan kualitas susu 


            Sebagian besar mastitis disebabkan oleh masuknya bakteri patogen melalui lubang puting susu ke dalam ambing dan berkembang di dalamnya sehingga menimbulkan reaksi radang. Hasil metabolisme mikroba akan merusak dan mengganggu fungsi sel-sel alveuli (Hidayat, dkk. 2002). Jadi dengan adanya mikroorganisme pathogen atau bakteri penyebab mastitis di dalam kelenjar susu serta adanya reaksi peradangan pada jaringan ambing menunjukkan adanya infeksi yang disebut mastitis.


Sanitasi ?????





Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia, itu adalah sanitasi pada artian luar namun untuk Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peternak untuk kebersihan kandang dan lingkungannya. Kegiatan ini penting karena dengan keadaan kandang serta lingkungan yang bersih, maka kesehatan ternak maupun pemiliknya menjadi terjamin. Kebersihan kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan sehingga lingkungan menjadi sejuk, nyaman, tidak berbau maupun lembab. Kandang adalah bangunan sebagai tempat tingggal ternak yang ditujukan untuk melindungi ternak dari risiko yang merugikan. Misalnya, terik matahari, cuaca hujan, angin, gangguan binatang buas dll. Dan, tentu saja kandang dibutuhkan untuk memudahkan dalam pengelolaan ternaknya.





Minggu, 10 Mei 2015

Tentang Program Penyuluhan

 Latar Belakang
Susu merupakan sumber protein bagi manusia. Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil susu terbesar di Jawa Timur yang merupakan pusat pengembangan ternak sapi perah yang ada di Indonesia. Penghasil susu sapi perah yang berada di Kecamatan Karang-Ploso berasal dari peternak-peternak kecil yang berada di desa Girimoyo, dimana setiap penduduk atau setiap rumah memelihara sapi perah yang berkisar 4-7 ekor per rumah yang dikelola secara tradisional. Sehingga produksi dan produktivitasya tergolong rendah. Ada 3 faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah yaitu Bibit, Pakan dan Pemeliharaanya yaitu sanitasi 

Susu segar peka sekali terhadap kontaminasi, dimana kontaminasi dapat  mempengaruhi kualitas dan masa simpan (Zakariah, M.A. 2012). Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk menerapkan metode pembersihan peralatan penampungan yang dikenal dengan istilah  SANITASI untuk mencegah mikroba yang menyebabkan penyakit mastitis pada sapi perah 

Masalah yang sering dihadapi oleh peternak yang ada di Desa Girimoyo – Kec. Karangploso adalah mastitis. Mastitis atau radang ambing merupakan masalah utama  dalam tata laksana usaha peternakan sapi perah yang sangat merugikan  peternak,  karena dapat menurunkan produksi susu dalam jumlah besar, juga berpengaruh terhadap  penurunan kualitas susu yang dihasilkan, yang secara langsung atau tidak langsung akan  merugikan konsumen dan industri pengolahan susu. 

Mastitis yang sering menyerang sapi perah ada 2 macam yaitu mastitis klinis dan subklinis. Efisien pengembangbiakan dan pengembangan Kerugian akibat mastitis sub klinis dapat berupa turunnya produksi susu sebesar 10-40%, penolakan susu oleh koperasi sebesar 20-30%, susu rusak, biaya pengobatan dan  dokter hewan. Mastitis sub klinis disebabkan oleh mikroorganisme patogen diantaranya Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Klebsiella spp, E.coli dan Corynebacterium bovis 

Profil Penyuluh



Kelompok Penyuluhan Kelas H-1


(Candra Yulia, Mathilda Claudia, NaraSumber, Siti Sunami)